Lhokseumawe – publikpase.com I Kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram kembali dikeluhkan warga di sejumlah gampong dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat kesulitan mendapatkan tabung melon tersebut di pangkalan resmi, sehingga banyak yang terpaksa membeli di kios-kios dengan harga mencapai Rp 35.000 per tabung.
Padahal, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk elpiji subsidi 3 kilogram sebesar Rp 18.000. Namun kenyataannya, harga di lapangan jauh melambung karena stok di pangkalan disebut-sebut sangat terbatas.
Sejumlah warga yang ditemui pada Sabtu, 15 November 2025, mengaku heran dengan kondisi ini. Mereka menilai kelangkaan yang terus berulang tersebut tidak seharusnya terjadi bila distribusi dari agen dan pangkalan berjalan lancar.
“Biasanya kami beli di pangkalan Rp 18.000, tapi beberapa hari ini kosong terus. Mau tidak mau beli di kios Rp 35 ribu. Sangat memberatkan,” keluh seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Banda Sakti.
Masyarakat meminta Dinas Perdagangan dan pihak terkait lainnya untuk turun tangan melakukan pengawasan dan mengecek langsung penyebab kelangkaan. Mereka berharap pemerintah bertindak cepat agar pasokan kembali stabil dan harga kembali sesuai dengan ketentuan.
Warga juga mendesak agar oknum-oknum yang sengaja menimbun atau mempermainkan distribusi elpiji bersubsidi diberi sanksi tegas, karena kondisi ini telah berdampak pada kebutuhan dasar masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari dinas terkait mengenai penyebab pasti kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Lhokseumawe.
Penulis : Azwar Kadiron
