Lhokseumawe – publikpase.com I Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Lhokseumawe beberapa hari terakhir juga berdampak pada sektor pendidikan. Salah satu sekolah yang mengalami kerusakan paling parah adalah SMP Negeri 10 yang berlokasi di Gampong Tengeuh, Kecamatan Blang Mangat. Pihak sekolah memperkirakan total kerugian mencapai Rp200 juta.
Kepala Sekolah SMPN 10 Lhokseumawe, Evendi, mengatakan kepada media ini bahwa banjir yang meluap sejak akhir pekan membuat sejumlah fasilitas sekolah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
“Rincian kerusakan antara lain meja belajar sebanyak sekitar 200 unit, semuanya terbuat dari bahan serbuk kayu sehingga mudah rusak ketika terkena air. Selain itu terdapat juga delapan unit komputer dan tiga unit laptop yang turut terendam. Buku-buku pelajaran juga banyak yang rusak,” ujar Evendi, Senin (8/12/2025).
Evendi menambahkan, selain merusak fasilitas, banjir juga mengganggu proses belajar-mengajar karena beberapa ruang kelas masih dalam kondisi basah dan dipenuhi lumpur.
“Untuk sementara kami masih melakukan pembersihan dan pendataan ulang. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar proses pembelajaran bisa kembali berjalan seperti biasa,” jelasnya.
Musibah banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Selain mengganggu aktivitas masyarakat, banjir juga menimbulkan dampak besar terhadap keberlangsungan pendidikan bagi siswa di Kota Lhokseumawe.
Penulis : Azwar Kadiron
